Rabu, 18 Desember 2013

AYAM BANGKOK IDEAL

Sedia Tas Ayam aduan murah, grosir dan eceran





Pemancung Hidung


  • Berat: 0.6 Kilo gram

  • Harga Eceran: Rp. 95.000,-

  • Lokasi:Tulungagung

  • Menerima Pengiriman Seluruh Indonesia

  • Pemesanan: 085.76543.9403





2Ayam bangkok idel adalah Ayam bangkok yang memenuhi syarat sebagai petarung yang tangguh, yang mana ciri-cirinya lebih spesifik lagi dari tanda-tanda ayam bangkok/aduan secara umum. Seekor ayam bangkok ideal akan memiliki daya tahan terhadap pukulan,memiliki pukulan yang keras,memiliki kelincahan dalam bertarung.

Untuk ayam bangkok ideal ini banyak kriteria yang harus dipenuhinya antara lain :

1.   Tulang wajah tidak kasar lebih baik

2.   Tulang sambungan kepala dan leher tidak menonjol

3.   Ruas tulang leher rapat

4.   Celah sambungan leher dan bahu rapat/sayap merapat ke badan

5.   Tulang sayap bagian dalam makin tebal lebih baik

6.   Tulang pinggul bulat atau tidak menonjol

7.   Tulang dada labar dan tebal tapi tidak terlalu menonjol

8.   Tulang supit/tulang dibawah pangkal ekor makin rapat makin baik

9.   Jarak ujung tulang dada dengan tulang supit makin dekat semakin baik

10. Kepala seperti buah pinang

11. Patuk atau paruh berukuran sedang tetapi tebal

12. Badan panjang

13. Dada bidang/lebar

14. Sayap rapat dan panjang

15. Pangkal ekor berukuran sedang

16. Pangkal paha bulat dan pipih

17. Kaki bulat boleh juga persegi,sisik tersusun rapi dan kering

18. Jari kaki panjang dan halus

19. Memiliki bulu sayap dan bulu ekor yang lengkap

Jika seekor ayam bangkok/aduan memenuhi kriteria diatas maka ayam tersebut akan memiliki pukulan yang keras,tahan terhadap pukulan dan lincah dalam bertarung. Jika anda hendak menurunkan ayam dalam arena aduan usahakan padanannya seimbang baik itu ukuran untuk badan,tinggi dan yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah umur ayam jangan sampai terpaut jauh dengan lawan.

Untuk ayam pemula jangan sampai umur ayam lawan lebih tua dari ayam anda dengan toleransi umur lebih kurang tiga bulan. Pada prinsipnya, sifat-sifat ayam bangkok tidak berbeda dengan jenis-jenis ayam lainnya. Kalaupun terdapat perbedaan, hal itu lebih banyak dijumpai dalam pengamatan fisik (tampak luar) saja, misalnya mengenai warna bulu, besar kecilnya ukuran tubuh dan produktivitas telurnya. Galur (Keturunan) murni ayam bangkok mempunyai bulu hias berwarna mengkilap, dengan warna dasar bulu hitam kehijau-hijauan. Hal ini dikarenakan asal-usul atau neneka moyangnya termasuk dalam species Gallus Gallus atau sering pula disebut Gallus Bankivia memiliki warna bulu yang serupa. Bulu hias ini terdapat pada bagian leher dan punggung.

Ukuran tubuh dapat diketahui bedasarkan penimbangan bobot badan. Ayam bangkok pejantan yang sudah dewasa mempunyai bobot badan berkisar antara 2-2,5 Kg, sementara betinanya sekitar 1,5 Kg. Berat ringannya bobot badan itu sebenarnya dipengaruhi oleh tebal tipisnya daging (perototan) dan pertulangan. Semakin tebal otot dan semakin besar tulang-tulang yang dimiliki ayam bangkok, maka semakin berat pula bobot badannya.

Kapan ayam bangkok mulai kawin? Untuk menjawab masalah ini, peternak harus mengetahui terlebih dahulu umur dewasa kelamin. Umur dewasa kelamin adalah rentang waktu antara menetasnya telur menjadi anak ayam sampai dengan ayam tersebut mulai bertelur untuk pertama kalinya (bagi betina). Sedangkan bagi ayam jantan, hal ini ditandai dengan keluranya cairan sperma dari organ-organ reproduksi. Umur dewasa kelamin ayam bangkok antara 7-8 bulan. Pada saat itu, organ-organ reproduksi sudah mulai bekerja dan menghasilkan hormon untuk memperbanyak keturunan. Jika sel-sel telur ayam betina dibuahi sperma dari pejantan, maka telur ketika dierami induk betina tadi akan berisi embrio (janin). Telur tersebut akan menetas sesudah 21 hari dierami.

Sejak mengalami dewasa kelamin, induk betina akan menghasilkan sejumlah telur dalam satu periode peneluran. Adapun yang disebut dengan periode peneluran adalah masa-masa dimana induk betina mulai bertelur sampai dengan tibanya masa mengeram. Setiap induk betina dapat menghasilkan 12-15 butir telur dalam satu periode peneluran. Bobot telur ayam bangkok umumnya lebih lebih berat daripada telur ayam kampung, yakni antara 40-50 gram/butir. Semakin bertambah umurnya, bobot telur-telur tersebut semakin meningkat.

Pengamatan luar seperti dijelaskan di atas tidak dapat dipisahkan dari dasar-dasar biologis ayam secara keseluruhan. Dasar-dasar tersebut terdiri dari proses yang kompleks perkembangbiakan dan pertumbuhan ayam. Secara rinci dapat dijelaskan bahwa komponen yang berpengaruh terhadap perkembanganbiakan antara lain adalah fertilitas, daya tetas, produksi telur dan kekebalan bawaan (maternal imunity). Sedangkan pertumbuhannya dipengaruhi oleh perkembangan jaringan tubuh, pembentukan daging dan kondisi ayam yang dihasilkan. Apabila ditelusuri lebih jauh lagi, maka dasar-dasar biologis ayam dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :

a.      Faktor Genetik, meliputi bangsa, tipe ayam (petelur, pedaging atau kombinasi keduanya), perkawinan, seleksi dan korelasi di antara sifat-sifat yang diinginkan.

b.      Faktor lingkungan, yang terdiri dari temparatur, sistem pencahayaan, kelembaban udara dan komosisi udara. Faktor tersebut sangat penting. Sebab dapat mempengaruhi seluruh permukaan tubuh ternak yang kemudian akan berlanjut pada orang-organ lain termasuk indera. Hal ini semakin berlanjut dengan adanya pengaruh lingkungan terhadap proses pertukaran zat atau metabolisme. Sistem saraf pusat dan juga akan memberikan reaksi terhadap sistem pengaturan hormonal.

c.      Interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Sekalipun yang dipelihara adalah ayam bangkok galur murni, tetapi apabila tidak didukung oleh lingkungan yang baik (misalnya kualitas pakan jelek, tidak dilakukan program pengendalian hama dan penyakit ataupun tidak dipelihara dalam kandang yang memenuhi syarat-syarat kesehatan), maka potensi genetik itu tidak dapat dimunculkan secara optimal. Sifat-sifat yang seharusnya dimiliki sebagaimana ayam bangkok murni lainnya tidak dapat ditambilkan dengan baik. Pejantan tidak memiliki kemampuan bertarung yang tinggi, kurang mempunyai semangat pantang menyerah, otot kelihatan lembek, tulang-tulang mudah keropos dan sebagainya. Demikian pula sebaliknya, meskipun komponen pemeliharaan sudah dijalankan dengan sebaiknya apabila kualitas bibitnya kurang baik, maka produktivitas ayam bangkok juga kurang baik.

Karakteristik Ayam Bangkok

Secara objektif, kualitas ayam bangkok hanya dapat dilihat ketika bertarung. Tetapi ayam yang kalah seringkali menjadi trauma dan kemungkinan besar tidak pernah mau bertarung lagi untuk selama-lamanya. Seandainya demikian yang terjadi, maka sia-sia sajalah segala jerih payah peternak untuk memeliharan dan merawat piaraannya. Penggemar pun tidak mungkin tertarik pada ayam bangkok sudah mengalami trauma. Akibatnya, peternak tidak bisa menjual dengan harga yang tinggi seperti yang diinginkannya. Lalu, bagaimana sebaiknya kita mengamati potensi dan kemampuan ayam bangkok tersebut?.

Sebenarnya hal itu mudah dilakukan, yakni melalui pengamatan karakteristik ayam bangkok. Adapun yang dimaksud dengan karakteristik adalah tanda-tanda dari ayam yang dapat dilihat, diraba atau dirasakan peternak, misalnya penampilan dan bentuk secara keseluruhan, sistem otot dan refleks urat syaraf, tulang ketahanan mental dan sebagainya. Meskipun karakteristik ini belum pernah diteliti secara ilmiah, tetapi hampir semua peternak dan penggemar sepakat bahwa cara seperti itu cukup akurat dan sudah dibuktikan di lapangan.


Sumber: original-link






hasil pemancung nose up


Harga Tas Kiso Ayam Jago Jawara :.


Harga Eceran @ 95.000/pcs ( Beli Dibawah 5 piece )
Harga Grosir @ 90.000/pcs ( Beli Diatas 6 piece )
Harga Grosir @ 85.000/pcs ( Beli Diatas 12 piece )
BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM